Thursday, November 22, 2012
Kereta Punai
Berdiri disatu waktu
Menunggu keniscayaan peraduan
Pendar ketakutan tergambar jelas pada hilaf perlakuan
Siapa Sang Pesakitan itu??
Hingga waktu menjadi paduka raja yang tak terkalahkan
Menjadikannya lorong yang melemparkan diri dari masa ke masa
Lalu tergeletak...
Ah...
Keluh menemani pesakitan yang berlarut
Seraya menengadah meminta pengampunan atas hati yang kalut
Semakin melekat, semakin kuat waktu menjerat
Biar pesakitan ini kembali menyentuh
Namun kemudian perlahan merobek kepercayaan-kepercayaan yang tak beralasan
Menandai kesudahan menanti kereta punai
Punai yang pernah sejenak hadir menyiulkan simponi indah
Menyemai keraguan dalam kebiasan rasa
Dan memupuk segenggam asa untuk satu makna
Tuesday, November 20, 2012
Penantian
Sebuah rasa yang menggeliat dalam kesendirian
Begitu menggoda untuk di utamakan
Berdiam dalam penantian yang mungkin tak bertepi
Mungkin akan membuat setiap hati meringis benci
Kini.. Aku masih terdiam disini
Menatap di balik jendela ruang ini
Berusaha mencari apa yang selama ini di impi
Kemudian mengerjapkan mata dan menghela nafas
Ah..
Tiap hati harusnya punya cara sendiri meredam rasa yang bergejolak
Termasuk juga Aku.. dan Kau..
Penantian ini menyiksa
Tidakkah kau paham bahwa menanti adalah abdi?
Sementara pengabdian selalu punya hal untuk dikorbankan
Sunday, November 18, 2012
Di Kejauhan
Sering kita terdiam mendengar jerit tangis
Sering kita terisak melihat tetes demi tetes darah bececeran
Sesering pula kita melamun memikirkan apa yang bisa kita perbuat
Namun sesering itu pula kita lupa bahwasannya janji-Nya itu pasti
Saat bising ledakan dan senjata lain terdengar
Saat malam bercahaya oleh api yang membakar desa mereka
Saat itu pula kau akan mendengar suara indah di balik pintu masing rumah
Mereka terduduk bersama Ummi dan yang lain
Bersimpuh rapih mengeliling
Melantunkan setiap ayat yang mereka hafal
Mentadaburi setiap kata yang terucap
Mungkin tangis yang kau lihat
Mungkin lelah yang kau ingat
Namun tau kah kau itu adalah bentuk kebahagiaan?
Mereka mendamba rumah rabbani
dan mereka dapati
Saat Kitab di tangan
Saat kehimpitan membuat mereka semakin bersabar
Mereka mencita syurga
dan mereka sedang menanti
Saat serangan dan serangan datang
Mereka melenggang dengah gagah menyiasati
Sebanyak luka yang mereka dapati
Sebanyak itu pula puja dan puji terhatur dalam doa
Sebanyak tangis bayi yang lahir di kehimpitan
Sebanyak itu pula kader syurga terlahirkan
di kejauhan kau kan melihat betapa mereka lebih beruntung
di kejauhan kau kan tersenyum bangga memerhati
dan dari kejauhan kau kan bersimpuh dalam mihrab
"Allah always beside you.. and forever inside.. "
=Pray for GAZA=
Subscribe to:
Posts (Atom)