Pages

Monday, October 28, 2013

Berikan aku insang, wahai ikan

Mungkin sebagian orang bertanya, mengapa banyak orang begitu menyukai laut, begitu menyukai menjamahnya dan menceritakan apa-apa yang ada padanya. Dan komentar saya "See!!"

Lihatlah, pasir pantai, ombak, terumbu karang beserta semua penghuninya, mereka memperkenalkan kita pada satu daerah asing yang tak pernah kita jamah. Khususnya untuk saya dan mungkin dari sebagian pembaca, yang biasa berkutat dengan Personal Computer dan tumpukan-tumpukan kertas, berada di sekeliling air adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Terus terang saya selalu rindu dengan keindahan laut, meskipun hanya di pinggir pantainya saja. Ada 'hawa' yang membuat tempat tersebut begitu menenangkan.

Beberapa hari yang lalu saya bermimpi bertemu pengajar free dive saya, saya bermimpi diving bersamanya hingga beberapa meter kedalaman. Persis di hadapan saya berjejer terumbu karang yang beraneka ragam dihiasi ikan-ikan kecil. Namun seketika sirna ketika saya harus terbangun dan menemui diri bahwa saya masih di kasur. Hahaa..

Dan tepatnya semalam, hal itu terulang. Saya bermimpi masuk ke salah satu tempat budidaya terumbu karang yang entah dimana tempat. Ketika saya sedang menjamah, dan berbalik saya merasakan di antara terumbu karang ada bergerak-gerak dan Ya.. saya mendapati ikan nemo di sana. Ah... Lagi... saya menemui diri saya masih dalam alam mimpi.

Allah Rabb saya, Rabb semesta alam, selalu saja membuat saya berdecak kagum akan kebesaranNya.

Dan mungkin itulah kenapa Nadine Chandrawinata pernah mengatakan disalah satu tulisannya tentang keindahan laut :

"Sesak oleh penghuni laut
Padatnya terumbu karang
Membuatku tidak mau naik ke daratan lagi
Kapan kamu beri aku insang, wahai ikan ?"

No comments:

Post a Comment